Secara
garis besar zat warna tekstil dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan struktur
molekulny dan pewarna pada bahan ( Isminingsih, 1997:12 ).
1. Zat
warna berdasarkan stuktur molekulnya. Dalam golongan ini, zat warna dilihat dari
stuktur pokoknya. Beberapa contohnya adalah nitro mengandung struktur pokok RNO2,
monoazo mengandung struktur pokok R-N = N-R dan antrakuinon.
2. Zat
warna berdasarkan cara pewarnaan pada bahan yang akan diwarnai contoh dari
penggolongan ini adalah:
a. Zat Warna Asam
Zat warna jenis ini mengandung asam-asam
mineral atau asam organik yang dibuat dalam bentuk garam-garam natriu dan asam
organik dengan gugus anion yang merupakan gugus pembawa warna yang aktif,
sehingga zat warna ini sering pula disebut zat warna anion. Pada umumnya zat
warna asam berbentuk garam=garam asam sulfonat dan garam-garam asm karboksilat.
Zat beribteraksi dengan serat dengan ikatan elektrovalen. Zat warna ini
merupakan zat warna yang sering digunakan pada serat sutera dan wol. Dalam perkembangan
selanjutnya, zat warna dipergunakan lebih luas lagi dalam pewarnaan serat
asetat, nilon, akrilik, dan monoakrilik. Contoh zat warna asam :
Solophenyl Turquoise Blue.